Di sini aku terduduk, di tengah- tengah teras ini
Berharap ada yang berubah. Sedikit saja
Ku tengok barang yang dulu kuanggap sebagai barang pemersatu kami. Namun, tidak ada yang berubah…
Angina mulai berhembus tepat di saat aku telah goyah. Jika memang tidak mau ya sudah… bilang, jangan memaksa diri nanti jadinya tak baik,,,
Hembusan kuat angina ini, seakan- akan membawa hati dan perasaanku terbang begitu saja… sepertinya aku sudah ikhlas..
Matahari pasti akan terbenam.. itu yang kuharapkan..
Kau yang memulai luka ini.. semakin dalam dan akhirnya hancur!!!
Begini aku, dan kau akan selalu begitu…
Aku sudah letih memikirkanmu…
Aku sudah jauh terbawa arusmu….
Aku sudah jenuh dengan semua ini…
Aku sudah tak mau begini…
Aku anggap ini sudah cukup…
Aku anggap kau sudah puas membalas dendammu,,,
Aku anggap kau sudah bahagia dengan semua ini…
Biar lukaku menjadi tanggunganku… saatnya aku berkata cukup…
Aku takkan pernah lagi mengejar bayangmu…
Sinarmu hanya membuat jiwaku silau akan bayangmu yang semu itu..
Aku tak ingin hanya karena bayang semu itu, aku akan tak bias melanjutkan penggalan bagian hidupku yang semakin singkat ini…
Aku menjauhimu untuk selamanya..
Label: Story