Ku tulis ini dengan gerimis air mata di pipi ini,
Saat ini aku terdiam di sini, dan kau?? Aku tidak tahu…, hmmm..
Mengeluh.., dan mengeluh lagi.. Sakit rasanya dada ini..
Tapi, entah mengapa, aku selalu tak bisa menolakmu..
Apa karena perasaan ini???
Entah… apa karena perasaan yang datang dari hati ini atau hanya perasaan yang datang dari rasa teramat bersalahnya diri ini padamu???...
Ku mulai lagi kebiasaan jelekku ini…
Entahlah.....
Saat ini aku hanya dapat mendengarkan yang kau ucapkan.. entah itu sungguh- sungguh atau tidak. Entah itu untuk menjauhiku atau tidak..
Semakin aku mengenalmu, semakin aku tak mengenalimu..
Semakin aku mencoba., semakin tak mengerti aku.,
Astaga… apa ini???
Ku semakin terpuruk di sini, dengan semua ini,, sedangkan kau?? Aku tak tahu..
Aku benci keadaan ini. Di saat seperti ini, hanya kegamangan yang menemaniku..
Kau.,,
Ku tak tahu rupamu.. Ku tak tahu inginmu
Apa aku terseret dan terbawa sangat jauh oleh arusmu?? Jujur, aku tak bisa mengenalimu lagi saat ini..
Apa aku terlalu bodoh?? Sampai- sampai jatuh di lubang yang sama untuk kesekian kalinya??
Apa inginmu?? Katakan!!! Jangan diam, aku tak tahu apa yang harus kulakukan..
Ku hanya bisa menahan sakit ini, darah ini, dan semua ini.. tentang aku saja, aku tak tahu..
Catatan- catatan ini..
Kusimpan rapi. Tak ada yang tahu maknanya. Sampai kau berpikir bahwa itu kamu..
Kau terlalu pandai.. terlalu jauh, terlalu beda, terlalu tidak., namun terlanjur..
Kau dan seribu satu misteri ini..
Aku lepaskan kamu. Jika memang itu yang terbaik..
Ku letakkan lagi sayap yang dulu pernah aku pinjam..
Agar kau bebas… lepas.. dan jauh…
Pergilah…
Dan aku…,
Aku selamanya begini… indah dalam keterpurukan…
Terimakasih., kenanganmu yang terdalam…
Terimakasih., suaramu yang terindah…
Terimakasih., kata- katamu yang terbijak…
Terimakasih., tawamu yang terdamai…dan
Terimakasih., kasihmu yang tak terganti…
Aku pergi untukmu..
Aku melangkah menjauhimu…
Label: Story