The world of my words 1
Short Story
Just click it

Talk Here»
DON'T SPAMMING HERE!!!

Archives»

Kembali aku merasakan rintik hujan malam ini. hilang angan ini rasanya menggapai helaian- helaian, butiran- butiran yang menggantung bak lembayung sendu.
Kucoba untuk menepis semua rasa yang semakin membawaku kepada kenangan yang begitu indah, yang kini aku telah tak bisa merasakannya.
Kubuka jendela usang ini, selayaknya memutar pikiran ini yang semakin menggebu tak tentu arah.
Layaknya menggapai bintang yang jauh disana aku mengharapkanmu. Tak pernah ada yang aku pikirkan selain menjadi salah satu lingkaan yang terdekat oleh dirimu.
Mengharapkanmu sama saja dengan mengharapkan bintang yang jatuh, mengharapkan hadirmu sama saja dengan mengharapkan bintang jatuh.
Entah, apa yang meracuni otakku, yang kurasakan saat ini adalah butiran air yang jatuh dari langit bak kelopak- kelopak bunga yang gugur dikesunyian ini.
Kutahu rasa yang selalu ada di hatiku, tapi aku tak pernah aku tahu apa itu arti kelamnya itu semua.
Betapa ketika terpuruk indah, sakit ini begitu nyaman rasanya. Ketika aku berjanji kepada butiran- butiran kelopak- kelopak itu sama rasanya aku berbelaka ria tentang tak selamanya kelam ini menghampiri.
Ku menutup mata ini, menmbayangkan satu asa yang perlahan mendekat namun, aku yang selalu ingin lepas melayang pergi menjauhi seluruh butiran rintik hujan ini, aku tak ingin menjadi seonggok apapun yang selalu bisa membatasi datangnya rintik hujan itu.
Aku duduk di kursi kayu ini, yang kini menemaniku membuka mata ini dan gelap itu perlahan  hilang.
namun apa yang aku lihat ini? aku melihat kamu yang selalu ingin kumiliki. dan, aku menutup mata ini kembali.
Merasakan kamu mendekat sama saja aku membayangkan sesuatu yang akan selalu membayangi semua lingkar gerhana yang telah susah payah ku buat
Kini, biarkan aku menutup mata ini dan berharap kau menghilang perlahan ketika aku membuka mata ini nanti.

Label: ,

Minggu, 22 April 2012 [shortstory]
Newer Post Chocolettha . TFN . GWFOlder Post