 |
Dengan segala kemendungan ini gadis kecil itu teteap mencoba untuk terus berjalan tanpa memperhatikan apa yang ada di sekelilingnya, hingga pada suatu titik jenuhnya, ia mencoba mengadah ke langit dan melihat sekumpulan awan yang sangat gelap yang mencoba perlahan mengepakkan sayap awan tersebut.
Gadis kecil itu pasti ketakutan dan ingin segera menutup matanya seolah takut kehilangan apa yang ia bawa.
Semakin kemendungan ini mencoba mendekatinya, namun ia tersadar ada sesuatu yang tidak biasa dalam awan gelaptersebut.
ya! Dua berkas cahaya yang sangat terang benderang berada di dalam awan gelap itu. Seketika pula gadis kecil itu terkesima dan berfikir untuk menempatkan dua berkas cahaya tersebut di dalam kotak abadi yang ia bawa, dan dengan seketika gadis kecil itu mengangkat kedua tangannya dengan maksud mengangkap cahaya- cahaya tersebut.
Namun yang terjadi adalah gadis tersebut terjebak diantara sekumpulan awan gelap yang siap untuk menyantapnya. Hanya ada satu jalan untuk bisa lolos dari tempat tersebut, dan ia tahu apa yang bisa membawanya keluar dari situasi tersebut. Dia hanya bisa memilih satu berkas cahaya yang akan menolongnya keluar dari awan- awan tersebut.
Kini, gadis kecil itu dengan kaki mungilnya kembali menapaki jalan setapak ini. Samar- samar aku mendengar langkah kaki beserta seretan kotak usang itu. dan ketika aku menatap langit, aku lihat satu berkas cahaya yang ia tinggalkan berada dalam kepiluannya. Tersirat jelas di wajah gadis mungil itu kekecewaan yang sangat dalam karena harus memilih diantara dua berkas cahaya yang ingin dimilikinya.
Dan tetap saja sekalipun gadis kecil itu telah memilih cahayanya sendiri. Suatu saat langitlah yang mementukan cahaya yang seharusnya berada dalam kotak usang abadi miliknya.